Selasa, April 22, 2008

Selamat Hari Kartini...Hai Wanita Indonesia Sejati

Ketika para pria lajang sibuk memilih calon istri yang mau menjadi ibu sejati dan tidak bekerja diluar bahkan di dalam rumah sedikitpun, para pria ini lupa dan semakin naik kesombongan hatinya untuk bisa menghina dan berseloroh terhadap para wanita pekerja yang ia temui di kendaraan umum bahkan temen sekantornya sendiri....buat apa wanita bekerja....
Ketika para orang tua ikut berperan menentukan kriteria menantu idaman bagi Kang Bagus putra kesayangannya yang lulus dari PTN ternama di kotanya, mereka selalu menolak calon mantunya yang dikenalkannya yang telah bekerja di sebuah perusahaan terutama bila jabatannya sebagai sekretaris eksekutif....buat apa wanita bekerja kalo punya anak saja tidak bisa,kapan aku punya cucu....
Ketika para keluarga besar menggunjingkan menantu si Ajudan Pemerintah Kota yang cantik, lulusan S2 luar negeri dan bekerja di sebuah perusahaan elektronik ternama dengan jabatan tinggi.....buat apa wanita bekerja kalo suaminya doyan main sama daun muda yang seumuran adik sepupunya....
Ketika para dewan perwakilan begitu sibuk mencari anggotanya yang lebih dominan pria dan mengesampingkan pretasi para anggotanya yg wanita yang rajin dan tekun dalam bersidang dewan yang menjauhi pola perselingkuhan antar anggota dewan yang tetap menjaga keutuhan rumah tangganya walo sesibuk apapun yang siap menolak uang panas yg lebih panas daripada panas asap dapur....buat apa wanita jadi anggota dewan kalo tidak bisa memuluskan si fulus.....
Ketika para eksekutif sibuk memilih seorang pimpinan barunya dan sengaja menyimpan rapat-rapat arsip seorang wanita eksekutif yang sangat berprestasi dalam perusahaannnya yang pinta melobi tanpa si fulus yang tanggap terhadap neraca moneter perusahaannya yang setia pada para pekerjanya yang selalu harmonis dalam rumah tangganya.....buat apa punya bos wanita kalo tidak bisa se sexi si Mulan Jameela, rasanya mata ini tambah panas kalo sedang rapat.....
Seiring waktu berjalan.....
Ketika waktunya tiba waktu para pria menjadi lemah tidak berdaya bahkan kembali menjadi kanak-kanak dan labil saat musim PHK tiba, semua wanita yang selama ini selalu harus di dapur memasak mengurus anak tidak boleh keluar rumah bahkan berdandan sedikitpun mulai terpanggil hatinya bergerak tanpa permisi dan segera mulai bekerja lebih giat dari pria manapun....karena tidak ada pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh wanita bahkan memanggul karung beras, mengayuh becak, menjadi supir sekalipun
Ketika keuangan perusahan semakin menyusut para karyawan terancam PHK perusahaan terancam tutup seluruh kolega menjauh , seorang wanita level middle manager segera memberikan suatu solusi mengurangi biaya harian kantor menghapus entertain yang digunakan untuk melobi pejabat dgn wanita PSK tingkat tinggi mengajak pekerjanya tetap bertahan dengan tidak ada penambahan gaji untuk tahun sekarang mengganti biaya tidak berinvoice dengan mengurangi pembelian yang bisa ditunda meningkatkan produksi dengan banyak mengadakan recycle.......karena tidak ada wanita yang suka dengan pemborosan walaupun wanita identik dengan sifat materialistisnya, bila PHK terjadi diantara para pekerja nya banyak wanita yang akan menjadi korban kemiskinan yaitu istri pekerja dan anak2nya
Ketika para pria mempunyai kecenderungan tidak betah bekerja dalam suatu ruangan berjam-jam –sabar mengurus filling/administrasi lainnya-melayani bos dan tamunya-menemani bos melobi koleganya –tidak luwes dalam berbicara dan mempunyai kemampuan mengingat yang terbatas, para wanita lebih trampil lebih luwes lebih tegar lebih tahan lama bekerja bertahun-tahun dalam posisi ruangan yang sama lebih sabar menghadapi berbagai tipe bos.....karena tidak ada wanita yang tidak ditakdirkan menjadi orang yang sabar, ikhlas dan pasrah seperti ia begitu sabar menghadapi pola negatif suaminya yang tidak bisa begitu saja ia ceraikan walo ketauan gemar main dengan daun muda
Wanita Indonesia sejati lebih tinggi harga dirinya dari bangsa manapun, selain masih bekerja di dalam/luar rumah tetap setia dan berbakti pada suami mencintai dan memperhatikan anaknya tidak semena-mena terhadap para pembantunya juga pada para pekerjanya tidak pernah lupa untuk rutin bersilahturahim dengan orang tua-mertua-keluarga besar-teman2 kuliah dan seluruh kenalannya, walaupun hanya berpendidikan SMA atau tidak berpendidikan formal sekalipun...
Apakah wanita yang bertolak belakang dari sejatinya wanita bisa disebut wanita sejati? Lebih baik berkaca pada diri sendiri termasuk wanita sejatikah hai ...para pelacur negara (yang nikah karena urusan politik), para penikmat goyang saweran, dan para wanita yang tidak jelas arah tujuan hidupnya.....

2 komentar:

Anonim mengatakan...

napsu bener nulisnya :P

Nania mengatakan...

hahaha....semangat 45 bung....