Jangan Marah Pada Wanita Lain Suami (2)

“Jangan Marah pada wanita lain suami”…kata-kata ini selalu menjadi kata pembuka saat teman curhat soal suaminya yang ternyata sudah mulai membuka hati atau suka terlambat pulang kantor.

Aku gambarkan bahwa bagaimanapun kita hanya manusia biasa yang juga mengalami banyak kejenuhan dalam berhubungan dan beraktifitas yang dari hari ke hari selalu sama dan bertemu dengan orang yang sama. Jenuh itu wajar.

Yang sering dilakukan oleh para istri ketika tahu suaminya punya kontak tetap dengan wanita lain adalah memarahi si wanita padahal belum tentu wanita itu yang mendekati, bagaimana bila suami yang memang suka ama wanita itu?

Suatu hari suami tertawa ketika aku menceritakan sikap lucu teman cowoku masa kuliah, aku heran dan kaget kenapa suami tidak cemburu, padahal setahuku bila istri cerita soal teman cowo masa kuliahnya pasti suami cemburu. Jawaban suamiku ternyata “selama ini mama selalu menghargai semua teman wanita di kantorku terutama bagian teller yang semuanya wanita, maka aku juga harus menghargai siapapun temen cowonya mama”. Sungguh bijaksana…

Aku jadi teringat ketika teman-teman wanitanya suka memberi oleh-oleh sepulang dari berlibur di Bali. Kuakui dari sekian banyak temen kantor suami, aku termasuk yang sering diberi oleh2 dari temen-temen cewe sekantornya.

Tidak hanya sama temen wanitanya, dengan istri dari temen pria nya aku juga akrab dan suka bertemu di luar acara kantor. Mungkin karena aku senang bertemen kali ya...

Semua itu juga aku lakukan sebaik mungkin termasuk menutupi perasaan sedih seorang teman wanitanya yang diam-diam patah hati karena ternyata suami memutuskan memilih aku menjadi istrinya dan suami tidak tahu wanita itu suka banget bahkan berharap banyak dari suami.

Cukup membuat orang sekitarnya kaget karena aku tahu tapi bersikap seperti tidak tahu, sehingga wanita itu sangat baik padaku. Aku katakan ”aku tidak suka mengorek masa lalu, biarkan hilang dengan sendirinya”. Kini ia sudah berbahagia dengan 2 anaknya...